
Apakah anda yakin dengan hal ini ?, ketika suatu pengorbanan yang mengatasnamakan cinta, malah menjadi alat untuk memulai suatu perang baru.
Apapun itu, tampaknya jelas bahwa peperangan batin, ketika mencoba mencari jawab dari peristiwa yang sedang terjadi, perlahan menghilang dalam kabut ketidakberdayaan. Yang secara tersirat mulai timbul pemakluman-pemakluman, bahwa korban-korban yang serta-merta muncul adalah benar dan wajar.
Ketika ancaman, propaganda, dan strategi, digunakan untuk melemahkan pihak-pihak yg dianggap berseberangan.
Ataukah tunduk kepada penguasa kedzaliman, karena sudah tidak mampu lagi mengangkat lengan, untuk sekedar menunjukkan bahwa saat ini kita masih mampu untuk bertahan.
Pada akhirnya, semua peperangan itu didasarkan pada tipu daya. Melakukan berbagai macam upaya, muslihat, trik-trik, agar bisa memenangkan pertempuran. No more love, yang ada hanya, saya, saya, dan kami.
Waspadai mereka yang menginginkan kehancuranmu dengan memasang senyuman manis di wajahnya.
Percayai dirimu sendiri, sampai kamu menemukan seseorang yang benar-benar bisa dipercaya.
Kehidupan itu laksana lautan. Manusia yang tidak berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi.
Dalam setiap keindahan, selalu ada mata yang memandang. Dalam setiap kebenaran, selalu ada telinga yang mendengar. Dalam setiap kasih, selalu ada hati yang menerima.
Banyak yang yakin bahwa mawar cuma tumbuh di tanah. Padahal mawar juga bisa tumbuh di hati.
Bagaimanapun juga, hanya pemenang sejati yg bisa memenangkan peperangan.
*Disarikan dari beberapa sumber
